Rabu, 07 Desember 2011

SEJARAH GPdI- Jemaat "Anugrah" Gondang-Nganjuk



P E N D A H U L U A N

Dilatar belakangi oleh Alkitab merupakan Firman Allah yang sesungguhnya dan tidak dapat disangkal lagi, adalah Ya.. dan Amin. Adanya, maka Alkitab juga merupakan sumber dari segala disiplin Ilmu, dan menjadi sumber sejarah yang paling kongkrit dan dibuktikan oleh kebenaran dan kedasatan Tuhan kita Yesus Kristus.
Maka perlunya penulis sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia jemaat “Anugrah” Gondang ini merupakan sebagaian kecil dari tonggak sejarah perkembangan pekerjaan Tuhan di dunia ini pada umumnya dan secara khusus merupakan bagian pekerjaan Tuhan di Indonesia.
Tidak lepas dari kenyataan yang terjadi pada pekerjaan Tuhan  Yesus Kristus di kabupaten Nganjuk dan sekitarnya pada masa-masa tahun 60-an atau 70-an, karena gejolak yang terjadi pada bangsa Indonesia, pada peristiwa G 30 S yang terjadi, maka banyak warga masyarakat yang mencari jati diri secara keimanan / ke agamaan atau pada tujuan-tujuan tertentu saat itu.
Sekalipun demikian keadaan pada saat itu Gereja tidak menutup diri sebagai Institusi Religi (wadah umat percaya), berperan aktif bagi masyarakat yang terjepit dalam situasi yang tidak menentu akibat dari in spirasi politik yang kurang baik saat itu. Sehingga banyaknya berdatangan orang yang mencari perlindungan dari inspirasi politik tersebut, kepada yang dianggap aman kerena memiliki satu agama Kristen, sehingga gereja waktu itu merupakan tempat pelarian, tempat perlindungan yang aman bagi orang tertentu. Sekalipun demikian bukan merupakan satu pertobatan yang sesungguhnya, sehingga selesainya peristiwa tersebut hanya tertinggal beberapa keluarga saja yang terus menjadi bagian orang-orang percaya yang terus setia kepada Tuhan.
Lepas daripada itu, yang merupakan pengaruh terbesar dari terhambatnya perkembangan pelayanan pekerjaan Tuhan di GPdI Gondang dikarenakan seringnya terjadi pergantian pendeta yang melayani di tempat ini, sampai tahun 2009, telah ada hampir 10 pendeta yang pernah tinggal dan melayani. Di samping juga kejatuhan dan karekter pelayan-pelayan ini sangat mempengaruhi.
Namun demikian penulis sangat optimis bahwa satu saat pelayanan pekerjaan Tuhan di Gereja Patekosta di Indonesia Jemaat ”ANUGRAH”  Gondang akan diberkati Tuhan Yesus Kristus dengan jiwa-jiwa yang terus bertambah-tambah dan matang dalam kerohanian. Amin.

1.1  Alasan penulisan sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia”ANUGRAH”
 Gondang.

Sebagaimana telah tertera pada prakata dan pendahuluan diatas bahwasanya penulis selain memenuhi kewajiban dari tugas akademik, penulis berkerinduan agar semakin dikenalnya pelayanan Tuhan di kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk ini melalui penulisan sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia ”ANUGRAH” Gondang ini, selain daripada itu juga merupakan prasati yang nantinya akan bermanfaat bagi kemajuan pelayanan Tuhan kedepan.
Secara umum tujuan dari perlunya penulisan sejarah gereja ini adalah menjadi tolok ukur dari pada setiap keberhasilan dari amanat Agung Tuhan Yesus Kristus (Matius 28:19-20) yang telah dilaksanakan oleh orang-orang percaya Yesus dan para hamba Tuhan yang melayani, dan bagian dari bukti bagi masyarakat Indonesia pada umumnya melaksanakan dasar Negara yaitu PANCASILA dan UUD ’45 dalam bentuk nyata yaitu kerukunan antar umat beragama.
Secara khusus penulisan sejarah GpdI ”ANUGRAH” Godang adalah merupakan alat sederhana untuk mengingat jemaat dan para hamba Tuhan untuk mengoreksi dan memperbaiki pengalamannya di waktu lampau menjadi soko guru yang baik untuk memperbaiki pelayanan dan pengiringannya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan dari hukuman dosa di akibatkan oleh kita yang telah berbuat dosa.
Keberadaan dari penuliasa sejarah Gereja ini di harapkan mampu menjadi inspirasi atas penulisa-penulisa sejarah yang lain dan menjadi sumber dan bukti dari pelayan-pelayan Tuhan yang telah lalu atau yang terdahulu, agar menteladani atas kegigihan dan keberhasilannya di ladang Tuhan, dan menjadikan motifasi/pendorong semangat pada era kita sekarang ini.

1.2  Tujuan penulisan
Ingin tercapainya satu keselarasan antara bukti yang nyata sekarang ini dengan keadaan sebelumnya pada GpdI ”ANUGRAH” Gondang, juga yang melatar belakangi kembang-kempisnya pelayanan pekerjaan Tuhan yang ada di kecamatan gondang dan sekitarnya.
Selain daripada itu adalah supaya menjadikan satu peringatan dan pegangan yang kokoh bagi kelanjutan pelayanan pekerjaan Tuhan seterusnya. Bukti sejarah dari peristiwa yang telah terjadi di gereja Tuhan pada umumnya dan GpdI secara khusus.
Memudahakan untuk mengingat-ingat akan kasih pemeliharaan Tuhan Yesus Kristus pada umat-Nya dan hamba-Nya di waktu-waktu yang lampau sampai sekarang Tuhan Yesus terus menolong dan memberkati kita, agar kita bisa mengucap syukur dan berterima kasih atas segala yang telah terjadi pada gereja Tuhan, baik itu yang menyenangkan atau penderitaan yang Tuhan juga telah ijinkan bagi kita.     














BAB II
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA
Jemaat ”ANUGRAH” Gondang – Nganjuk

Sekalipun tidak di kota keberadaan Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang cukuplah baik untuk disampaikan sehingga dapat memberikan gambaran jelas, dalam memperhatikan sejarah gereja tersebut. Demikian akan di jelaskan lebih terperinci pada sub bab yang ada di bagian penulisan ini, sehingga kondisi-kondisi apa yang nantinya diberikan sebagai solusi dari pembaca dan pemerhati ats tulisan yang disajikan penulis pada kesempatan yang lain.
Dan tentunyasolusi itu akan mendorong untuk pelayanan pekerjaan Tuhan di daerah ini dan sekitarnya, memiliki dampak positif dan efektif juga luwes pada masyarakat di sekitarnya, untuk menjangkau jiwa-jiwa baru buat Tuhan Yesus Kristus.

2.1 Letak Geografis Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang-
      Nganjuk.

Secara spesifik letak tepatnya Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang adalah masuk pada wilayah Rukun Warga 04 (RW-04) Rukun Tetangga (RT-03) Desa Gondangkulon, Jl.Bambang Yuwono 3, Tlp.0358-611489, Tromol Pos 5 (Kode Pos 64451) Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk.
Dikarekan wilayah kecamatan Gondang berada pada : 111,45’ – 112,13’ Bujur Timur, 7,20’ – 7,50’ Lintang Selatan, wlayah ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 85 meter dari permukaan laut, sehingga merupakan daerah tadah hujan / kering, dengan kondisi wilayah yang di kelilingi hujan jati dan perbukitan yang mengandung kapur tinggi.[1]
Gereja GpdI ”Anugrah” Gondang sendiri berada pada kurang lebih 1 km dari pendopo kecamatan ke arah barat-utara (lihat lembaran daerah wilayah gondang), diapit dua sekolahan yaitu : SD Negeri Gondang 1 dan SMA PGRI  Gondang, posisi gedung gereja sedikit masuk disalah astu gang kecil, terdiri dari satu gedung gereja semi permanen dan juga rumah pastori yang menempel pada gedung gereja, juga merupakan bangunan yang sangat sederhana.
Keadaan lingkungan masyarakat sangat baik dan kondusif, sekalipun merupakan masyarakat yang rata-rata berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah (sederhana), mereka sangat menghormati dan menghargai keberadaan rumah ibadah orang Kristen disitu, bahkan ada toleransi yang cukup tinggi buat umat-umat Tuhan Yesus Amin..!.

2.2 Kondisi Keberadaan Jemaat Tuhan yang ada.
Dikarenakan keberadaan gereja GpdI Anugrah Gondang disatu wilayah yang boleh dikatakan mines atau pendapatan rata-rata penduduk adalah minim, maka keadaan ini juga mempengaruhi keadaan jemaat / anak-anak Tuhan disini, dalam pengertian bisa dibilang belum masuk kategori cukup (pra sejahtera), namun kita lihat dari beberapa sudut keberadaan jemaat di bawah ini :
a.       Dilihat dari latar belakang pendidikan.
Hampir 75% jemaat Tuhan gereja GpdI Anugrah Gondang berlatar belakang pendidikan sekolah dasar, 15% sekolah menengah pertama (SMP) dan berikutnya  7% sekolah menengah atas (SMA), 3% adalah perguruan tinggi / akademi.

b.      Dari latar belakang ekonomi & Pekerjaan.
Dari kurang lebih 20 keluarga, yang berjemaat pada gereja GpdI Anugrah merupakan petani / buruh tani, dan selebihnya berusaha mebel rumahan yang kemampuan suberdaya nya sangat rendah oleh keadaan situasi dan kondisi yang ada, ekonomi sangatlah sederhana dan boleh dibilang pas-pasan hanya untuk makan, papan, pakaian. Untuk menyimpan sebagaian dari nafkah sangat sulit dilakukan, karena kebanyakan disertai dengan banyaknya anak juga kebutuhan hidupnya. Sekalipun demikian karena boleh dikata, mereka adalah jemaat yang taat dan tekun, mereka tidak kekurangan dan bahkan mereka melayani Tuhan dengan setia, sampai melakukan korban buat keperluan kebutuhan gereja dari berkat yang mereka terima dari Tuhan Yesus yang mencukupkan, sebagaimana Firman Allah yang mereka imani terjadi pada hidup mereka semua, Haleluyah...!.  

c.Latar belakang usia jemaat.
Melihat keberadaan usia jemaat Tuhan yang berada di Gereja pantekosta di Indonesia Gondang juga merupakan bagian penting  untuk penulis sampaikan kepada pembaca, rata-rata atau bagian yang terbesar dari anak-anak Tuhan yang berjemaat disini adalah berusia di atas 55 tahun keatas (75%), keluarga Muda (10%) kaum muda /remaja (5%), usia balita (1,5%), kondisi ini disebabkan oleh karena usia jemaat yang banyak tidak prodoktif di karena usia yang sudah tua dan kurangnya pemenangan jiwa pada generasi yang lebih muda, biarlah ini menjadi beban doa bagi pembaca untuk mendukung dalam doa bagi gereja Pantekosta di Indonesia Gondang – Nganjuk ini.
Aspek yang lain ialah, karena terjadinya urbanisasi anak-anak muda dari desa ke kota, disebabkan alasan pindah untuk berstudy, bekerja, sampai karena pernikahan (suami / istri adalah orang kota), inilah alasan yang umum yang sampai saat ini sulit cara pemecahannya.
Demikian pun penulis tidak patah semangat, untuk mencari jalan keluar untuk persoalan pelayanan di desa adalah kita harus mendekatkan diri pada pimpinan Agung kita yaitu Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus juga Firman Allah.

d.      Para Hamba-hamba Tuhan yang pernah melani pada Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang-Nganjuk.
Entah apa yang melatar belakangi keadaan pergantian pelayan yang melayani pada gereja pantekosta ”Anugrah” ini sampai sekian banyak terjadi pergantian penggembalaan, namun yang pasti Tuhan berkehendak sedemikian rupa, tentulah Tuhan punya maksud yang indah didalamnya.


Gembala-gembala yang telah melayani antara lain :
n  Ibu Pdt.J Cornelia Land ( Sudah Emiritus ) merupakan perintis utama.
n  Pdt.Timotius Sihombing ( sekarang tahun 2009, menjadi ketua wil 3 GpdI – Nganjuk ).
n  Pdt.Timotius Mutadji ( sekarang menjadi Gembala pada GpdI-Keringan – Gondang).
n  Pdt.M Jamroni ( sekarang menjadi gembala GpdI- di daerah Blitar ).
n  Pdt.Paulus Saimun ( sekarang gembala GpdI-Bagorwetan-Sukomoro ).
n  Sdra.Bonar ( sekarang berjemaat di GpdI- Sukomoro ).
n  Pdt. Nuke Patiasina ( sekarang gembala GSJA – di daerah Surabaya ).
n  Sdra. Nussi dari daerah NTT.
n  Sdra. Ratno ( sekarang berjemaat di GpdI – Yosudarso Nganjuk ).
n  Almh Pdt.Yoab Imanuel dari Nganjuk.
n  Pdt.Sulung Widi Sasmita (melayani mulai 1 Mei 1998 sampai saat ini  tahun 2009 ).

Demikian yang penulis bisa sampaikan, barangkali kalau kurang dalam menyebutkan para pelayan, nama-nama atau titel yang tidak tertulis, mohon bisa di maafkan dan menjadikan maklum adanya, Tuhan Yesus memberkati.














BAB III
PERANAN GEREJA  PANTEKOSTA di INDONESIA
JEMAAT ”ANUGRAH”  DENGAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

Peranan gereja sangatlah penting pada lingkungan sekitarnya untuk benar-benar menjadi terang dunia itu tidak hanya menjadi selogan saja, tetapi harus mewujudkan  pada komonitas di sekitar dan dari situ akan muncul satu bukti dari keberadaan gereja yang menjadi terang yang sebenarnya.

3.1 Pengaruh Gereja ”Anugrah” Gondang terhadap lingkungan yang ada.

Oleh kasih dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kuasa dan Maha Dasyat gereja ”Anugrah” tetap eksis pada bidang pelayanan yaitu terus mau maju untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan kita Yesus Kristus, memenangkan jiwa-jiwa buat DIA, sekalipun banyak tantangan yang harus dihadapi dan tidak ringan untuk dipikul itulah kenyataan itu.
Pada sekitarnya tahun 90-an, karena kondisi masyarakat pada saat itu di lingkungan desa Gondangkulon sangat kurang baik, tepat bersebelahan dengan gedung gereja yang ada sekarang, ada bangunan rumah penduduk yang dipergunakan sebagai semacam tempat persewaan kamar untuk berbuat ”mesum” (maaf) atau semacam komplek ”prostitusi”, keadaan ini sangatlah mengganggu keberadaan gereja dan masyarakat sekitarnya, namun keberadaan tempat itu tidak pernah jadi perhatian aparat desa setempat, bahkan seakan kebal hokum, karena ada semacam beking dibalik kegiatan asusila tersebut oleh aparat tertentu dan bahkan boleh dikata semakin berkembang, hamper setiap malam disekitar tempat itu ada kegiatan minum mabuk, dan pekerjaan yang meresahkan lingkungan disekitsrnya, perbuatan meresahkan ini terus berlarut-larut dan sangat mengawatirkan masa depan anak-anak di sekitar itu, sehingga sangat perlu gereja bergimul untuk menuntaskan hal tersebut dengan doa dan juga disertai puasa sebagaimana Alkitab katakana, dengan pergumulan yang tidak berkeputusan itulah Tuhan Yesus menjawab doa-doa umat-Nya yang dinaikan sungguh-sungguh, satu waktu keluarga yang mempunyai rumah sewaan tepatnya menantunya, ini mengalami musibah kecelakaan, yaitu saat menantunya ini mengendarai truk menabrak dua mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi suasta di Surabaya yang saat itu dalam rangka “KKN” atau kuliah kerja lapangan di salah satu desa di Kec.Gondang dan sampai meninggal dunia kedua-duanya dan harus membayar denda yang cukup besar pada polisi dan keluarga yang meninggal tersebut, sehingga rumah mertua nyalah yang dipergunakan tempat “mesum” tersebut harus dijual kepada orang lain, …Amin Tuhan Yesus menjawab doa orang benar, kalau di doakan dengan kesungguhan hati.
Dan saat ini lingkungan tersebut telah menjadi baik dan rumah yang selamaini dipakai untuk persewaan tidak baik tersebut, telah dirobohkan oleh pemilik yang baru karena telah rapuk dimakan usia, dan tanah yang dipergunakan sekarang di jadikan ladang untuk pohon pisang, kiranya kemenangan gereja Tuhan akan mengubah segala yang tidak mungkin menjadai sangat mungkin dan menjadi kenyataan yang digenapkan oleh Tuhan bagi umat-Nya di akhir zaman.
Selain kesaksian diatas gereja, telah mampu mengubah kondisi secara perlahan atas keadaan ekonomi, Budaya, tata lingkungan yang baik, dari keadaan yang kumuh dalam pola kehidupan yang bersih dan baik, hal ini diakibatkan umat jemaat yang datang berbakti setiap jam-jam ibadah, dari penampilan umat Tuhan menjadi contoh orang sekitarnya, kiranya dampak ini terus berlanjut pada jiwa-jiwa masyarakat yang bertobat dan menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

3.2 Peran aktif gereja pada pemerintahan setempat.
Peran GpdI ”ANUGRAH” Gondang dengan pemerintahan Kabupaten Nganjuk, dinyatakan dengan terlibatnya secara langsung gembala jemaat menjadi wakil dari beberapa hamba tuhan di Kecamatan Gondang yang mewakili pada tingkat karesidenan Kediri, sebagai pemuka agama kristen Pantekosta, juga keterlibatan gembala jemaat pada bidang kegiatan yang lain-lain seperti :
-          Musyawarah/dialog intern dan antar umat beragama, ulama/pemimpin
Agama se pembantu Gubernur wilayah III Kediri, pada tgl 23 sampai 26 Juli 2000, di hotel Safari Indah kediri. Dengan bersertifikat no: 451/2638/031/2000.
-          S.K Gubernur Jawa Timur no : 188/236/SK/013/2007, yang memberikan wewenang sebagai juru nikah kristen di Wil.Kab, Nganjuk.
-          Surat keputusan Kepala Sekolah Umum negeri 1 Gondang kabupaten Nganjuk kantor wilayah Depdiknas Propinsi jawa Timur no: 800/003/426.406/212/1998. Terlibat langsung sebagai guru agama Kristen pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Godang.  

Selain keterlibatan secara perorangan dari gembala jemaat, gereja GpdI Anugrah Gondang beserta beberapa sidang jemaat di sekitarnya menjalin kerja sama dengan Muspika Kecamatan Gondang dan Puskesmas juga pihak ansor Gondang di fasilitasi oleh satu yayasan sosial pada bulan Desember 2004, mengadakan pengobatab gratis di gedung KPN Kec. Gondang dan mendapat antusias warga masyarakat dengan baik.
Inilah bentuk-bentuk peranan aktif gereja GpdI-Anugrah Gondang kepada pemerintah yang berwenang dan masyarakat luas pada umumnya juga sekaligus kepada antar umat beragama, ini membuktikan bahwa gereja tidak melayani hanya umat Kristiani, orang-orang seiman saja tetapi sebagaimana Yesus datang kedunia ini bukan hanya untuk orang percaya saja tetapi bagi seluruh umat manusia yang mau percaya kepada-Nya.     







     






BAB  IV

P E N U T U P


4.1 Kesimpulan.


Oleh hikmat dari Roh Kudus, yang menjadi motifator penulis dalam penulisan  Sejarah Gereja Patekosta di Indonesia Jemaat ”ANUGRAH” Gondang-Nganjuk. Yang sekalipun di bawah standard penulisan yang benar, bagi satu karya tulis profesional, namun paling tidak telah berusaha menyajikan satu bentuk kenyataan yang dialami satu gereja Tuhan dalam kiprahnya sebagai bagian tubuh Tuhan Yesus Kristus di muka bumi ini untuk memasyurkan pekerjaan-Nya.

Pada kesimpulannya adalah, bahwa yang perlu kita pegang teguh dalam mengarungi bahtera kehidupan pelayanan di dunia ini ialah, penulis mengharapkan tetap dekat dengan yang empunya mandat pelayanan yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan Roh kudus yang akan terus menjadi penopang yang paling utama dalam kehidupan pelayanan kita semua.

Sekaligus tidak boleh dilupakan manakala Tuhan Yesus Kristus ijinkan kita berhasil  dalam pelayanan, kita harus kembalikan kepada-Nya karena Daialah yang memiliki hak penuh untuk dimuliakan (Roma 11:36). 
























D A F T A R  P U S T A K A


n  Dinas Pendidikan dan Olahraga Nasional (DIKPORA) Kabupaten Nganjuk, Lembar SK Tahunan, SMA Negeri 1, Gondang-Nganjuk Jawa Timur, 1998.
n  Sumarjana, Ahmad, Surat Keputusan GTT, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gondang, 1998.
n  Soetejo, SK GTT, SMAN 1 Gondang, 2005.
n  Gubernur Propinsi Jawa Timur, SK Petugas PP3 (Pembantu Pencatat Pernikahan, Departemen Agama Prop Jatim, 1999.
n  Wakil Gubernur Jatim ur.Sosial, Surat Tanda Peserta Seminar, Muspida Prop Jawa Timur, Kediri, 2000.
n  Bimas Kristen Jawa Timur Departemen Agama, SK Melaksanakan Ibadah, Surabaya, 1976.
n  Fauzi Arif, Drs,Sekertaris Camat Gondang,Statistik Kecamatan Gondang, Nganjuk, 2000, hal….



[1] Fauzi Arif, Drs.,Statistik Kecamatan Gondang, Nganjuk, 2000, hal….

1 komentar:

  1. Syukur Puji Tuhan Yesus Kristus, karena mau mencari Informasi tentang alamat Ibu Pendeta Febe yang melayani di sebuah Gereja di Nganjuk, maka saya dapat alamat web ini walaupun bukan alamat Gereja yang dilayani oleh Penderita Febe.

    BalasHapus