P E N D A H U L U A N
Dilatar belakangi oleh Alkitab merupakan Firman Allah yang sesungguhnya
dan tidak dapat disangkal lagi, adalah Ya.. dan Amin. Adanya, maka Alkitab juga
merupakan sumber dari segala disiplin Ilmu, dan menjadi sumber sejarah yang
paling kongkrit dan dibuktikan oleh kebenaran dan kedasatan Tuhan kita Yesus
Kristus.
Maka perlunya penulis sejarah Gereja Pantekosta di
Indonesia jemaat “Anugrah” Gondang ini merupakan sebagaian kecil dari tonggak sejarah
perkembangan pekerjaan Tuhan di dunia ini pada umumnya dan secara khusus
merupakan bagian pekerjaan Tuhan di Indonesia.
Tidak lepas dari kenyataan yang terjadi pada pekerjaan
Tuhan Yesus Kristus di kabupaten Nganjuk
dan sekitarnya pada masa-masa tahun 60-an atau 70-an, karena gejolak yang
terjadi pada bangsa Indonesia, pada peristiwa G 30 S yang terjadi, maka banyak
warga masyarakat yang mencari jati diri secara keimanan / ke agamaan atau pada
tujuan-tujuan tertentu saat itu.
Sekalipun demikian keadaan pada saat itu Gereja tidak
menutup diri sebagai Institusi Religi (wadah umat percaya), berperan aktif bagi
masyarakat yang terjepit dalam situasi yang tidak menentu akibat dari in
spirasi politik yang kurang baik saat itu. Sehingga banyaknya berdatangan orang
yang mencari perlindungan dari inspirasi politik tersebut, kepada yang dianggap
aman kerena memiliki satu agama Kristen, sehingga gereja waktu itu merupakan
tempat pelarian, tempat perlindungan yang aman bagi orang tertentu. Sekalipun
demikian bukan merupakan satu pertobatan yang sesungguhnya, sehingga selesainya
peristiwa tersebut hanya tertinggal beberapa keluarga saja yang terus menjadi
bagian orang-orang percaya yang terus setia kepada Tuhan.
Lepas daripada itu, yang merupakan pengaruh terbesar dari
terhambatnya perkembangan pelayanan pekerjaan Tuhan di GPdI Gondang dikarenakan
seringnya terjadi pergantian pendeta yang melayani di tempat ini, sampai tahun
2009, telah ada hampir 10 pendeta yang pernah tinggal dan melayani. Di samping juga kejatuhan dan karekter
pelayan-pelayan ini sangat mempengaruhi.
Namun demikian penulis sangat
optimis bahwa satu saat pelayanan pekerjaan Tuhan di Gereja Patekosta di
Indonesia Jemaat ”ANUGRAH” Gondang akan
diberkati Tuhan Yesus Kristus dengan jiwa-jiwa yang terus bertambah-tambah dan
matang dalam kerohanian. Amin.
1.1 Alasan penulisan sejarah Gereja Pantekosta di Indonesia”ANUGRAH”
Gondang.
Sebagaimana
telah tertera pada prakata dan pendahuluan diatas bahwasanya penulis selain
memenuhi kewajiban dari tugas akademik, penulis berkerinduan agar semakin dikenalnya
pelayanan Tuhan di kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk ini melalui penulisan sejarah
Gereja Pantekosta di Indonesia ”ANUGRAH” Gondang ini, selain daripada itu juga
merupakan prasati yang nantinya akan bermanfaat bagi kemajuan pelayanan Tuhan
kedepan.
Secara umum
tujuan dari perlunya penulisan sejarah gereja ini adalah menjadi tolok ukur
dari pada setiap keberhasilan dari amanat Agung Tuhan Yesus Kristus (Matius
28:19-20) yang telah dilaksanakan oleh orang-orang percaya Yesus dan para hamba
Tuhan yang melayani, dan bagian dari bukti bagi masyarakat Indonesia pada
umumnya melaksanakan dasar Negara yaitu PANCASILA dan UUD ’45 dalam bentuk
nyata yaitu kerukunan antar umat beragama.
Secara
khusus penulisan sejarah GpdI ”ANUGRAH” Godang adalah merupakan alat sederhana
untuk mengingat jemaat dan para hamba Tuhan untuk mengoreksi dan memperbaiki
pengalamannya di waktu lampau menjadi soko guru yang baik untuk memperbaiki
pelayanan dan pengiringannya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
menyelamatkan dari hukuman dosa di akibatkan oleh kita yang telah berbuat dosa.
Keberadaan
dari penuliasa sejarah Gereja ini di harapkan mampu menjadi inspirasi atas
penulisa-penulisa sejarah yang lain dan menjadi sumber dan bukti dari
pelayan-pelayan Tuhan yang telah lalu atau yang terdahulu, agar menteladani
atas kegigihan dan keberhasilannya di ladang Tuhan, dan menjadikan
motifasi/pendorong semangat pada era kita sekarang ini.
1.2 Tujuan penulisan
Ingin tercapainya satu
keselarasan antara bukti yang nyata sekarang ini dengan keadaan sebelumnya pada
GpdI ”ANUGRAH” Gondang, juga yang melatar belakangi kembang-kempisnya pelayanan
pekerjaan Tuhan yang ada di kecamatan gondang dan sekitarnya.
Selain daripada itu adalah
supaya menjadikan satu peringatan dan pegangan yang kokoh bagi kelanjutan
pelayanan pekerjaan Tuhan seterusnya. Bukti sejarah dari peristiwa yang telah
terjadi di gereja Tuhan pada umumnya dan GpdI secara khusus.
Memudahakan untuk
mengingat-ingat akan kasih pemeliharaan Tuhan Yesus Kristus pada umat-Nya dan
hamba-Nya di waktu-waktu yang lampau sampai sekarang Tuhan Yesus terus menolong
dan memberkati kita, agar kita bisa mengucap syukur dan berterima kasih atas
segala yang telah terjadi pada gereja Tuhan, baik itu yang menyenangkan atau
penderitaan yang Tuhan juga telah ijinkan bagi kita.
BAB II
LATAR BELAKANG BERDIRINYA
GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA
Jemaat ”ANUGRAH”
Gondang – Nganjuk
Sekalipun tidak di kota
keberadaan Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang cukuplah baik untuk
disampaikan sehingga dapat memberikan gambaran jelas, dalam memperhatikan
sejarah gereja tersebut. Demikian akan di jelaskan lebih terperinci pada sub
bab yang ada di bagian penulisan ini, sehingga kondisi-kondisi apa yang
nantinya diberikan sebagai solusi dari pembaca dan pemerhati ats tulisan yang
disajikan penulis pada kesempatan yang lain.
Dan tentunyasolusi itu akan
mendorong untuk pelayanan pekerjaan Tuhan di daerah ini dan sekitarnya,
memiliki dampak positif dan efektif juga luwes pada masyarakat di sekitarnya,
untuk menjangkau jiwa-jiwa baru buat Tuhan Yesus Kristus.
2.1 Letak Geografis Gereja
Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang-
Nganjuk.
Secara spesifik letak tepatnya
Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang adalah masuk pada wilayah Rukun
Warga 04 (RW-04) Rukun Tetangga (RT-03) Desa Gondangkulon, Jl.Bambang Yuwono 3,
Tlp.0358-611489, Tromol Pos 5 (Kode Pos 64451) Kecamatan Gondang, Kabupaten
Nganjuk.
Dikarekan wilayah kecamatan
Gondang berada pada : 111,45’ – 112,13’
Bujur Timur, 7,20’ – 7,50’ Lintang Selatan, wlayah ini merupakan dataran rendah
dengan ketinggian kurang dari 85 meter dari permukaan laut, sehingga merupakan
daerah tadah hujan / kering, dengan kondisi wilayah yang di kelilingi hujan
jati dan perbukitan yang mengandung kapur tinggi.
Gereja GpdI ”Anugrah” Gondang
sendiri berada pada kurang lebih 1 km dari pendopo kecamatan ke arah
barat-utara (lihat lembaran daerah wilayah gondang), diapit dua sekolahan yaitu
: SD Negeri Gondang 1 dan SMA PGRI Gondang,
posisi gedung gereja sedikit masuk disalah astu gang kecil, terdiri dari satu
gedung gereja semi permanen dan juga rumah pastori yang menempel pada gedung
gereja, juga merupakan bangunan yang sangat sederhana.
Keadaan lingkungan masyarakat
sangat baik dan kondusif, sekalipun merupakan masyarakat yang rata-rata
berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah (sederhana), mereka sangat
menghormati dan menghargai keberadaan rumah ibadah orang Kristen disitu, bahkan
ada toleransi yang cukup tinggi buat umat-umat Tuhan Yesus Amin..!.
2.2 Kondisi Keberadaan Jemaat
Tuhan yang ada.
Dikarenakan keberadaan gereja
GpdI Anugrah Gondang disatu wilayah yang boleh dikatakan mines atau pendapatan
rata-rata penduduk adalah minim, maka keadaan ini juga mempengaruhi keadaan
jemaat / anak-anak Tuhan disini, dalam pengertian bisa dibilang belum masuk
kategori cukup (pra sejahtera), namun kita lihat dari beberapa sudut keberadaan
jemaat di bawah ini :
a. Dilihat dari latar belakang pendidikan.
Hampir 75% jemaat Tuhan gereja
GpdI Anugrah Gondang berlatar belakang pendidikan sekolah dasar, 15% sekolah
menengah pertama (SMP) dan berikutnya 7%
sekolah menengah atas (SMA), 3% adalah perguruan tinggi / akademi.
b. Dari latar belakang ekonomi &
Pekerjaan.
Dari kurang lebih 20 keluarga,
yang berjemaat pada gereja GpdI Anugrah merupakan petani / buruh tani, dan
selebihnya berusaha mebel rumahan yang kemampuan suberdaya nya sangat rendah
oleh keadaan situasi dan kondisi yang ada, ekonomi sangatlah sederhana dan
boleh dibilang pas-pasan hanya untuk makan, papan, pakaian. Untuk menyimpan
sebagaian dari nafkah sangat sulit dilakukan, karena kebanyakan disertai dengan
banyaknya anak juga kebutuhan hidupnya. Sekalipun demikian karena boleh dikata,
mereka adalah jemaat yang taat dan tekun, mereka tidak kekurangan dan bahkan mereka
melayani Tuhan dengan setia, sampai melakukan korban buat keperluan kebutuhan
gereja dari berkat yang mereka terima dari Tuhan Yesus yang mencukupkan,
sebagaimana Firman Allah yang mereka imani terjadi pada hidup mereka semua,
Haleluyah...!.
c.Latar belakang usia jemaat.
Melihat keberadaan usia jemaat
Tuhan yang berada di Gereja pantekosta di Indonesia Gondang juga merupakan
bagian penting untuk penulis sampaikan
kepada pembaca, rata-rata atau bagian yang terbesar dari anak-anak Tuhan yang
berjemaat disini adalah berusia di atas 55 tahun keatas (75%), keluarga Muda
(10%) kaum muda /remaja (5%), usia balita (1,5%), kondisi ini disebabkan oleh
karena usia jemaat yang banyak tidak prodoktif di karena usia yang sudah tua
dan kurangnya pemenangan jiwa pada generasi yang lebih muda, biarlah ini
menjadi beban doa bagi pembaca untuk mendukung dalam doa bagi gereja Pantekosta
di Indonesia Gondang – Nganjuk ini.
Aspek yang lain ialah, karena terjadinya
urbanisasi anak-anak muda dari desa ke kota, disebabkan alasan pindah untuk
berstudy, bekerja, sampai karena pernikahan (suami / istri adalah orang kota),
inilah alasan yang umum yang sampai saat ini sulit cara pemecahannya.
Demikian pun penulis tidak
patah semangat, untuk mencari jalan keluar untuk persoalan pelayanan di desa
adalah kita harus mendekatkan diri pada pimpinan Agung kita yaitu Tuhan Yesus Kristus
dan Roh Kudus juga Firman Allah.
d. Para Hamba-hamba Tuhan yang pernah melani
pada Gereja Pantekosta di Indonesia ”Anugrah” Gondang-Nganjuk.
Entah apa yang melatar
belakangi keadaan pergantian pelayan yang melayani pada gereja pantekosta
”Anugrah” ini sampai sekian banyak terjadi pergantian penggembalaan, namun yang
pasti Tuhan berkehendak sedemikian rupa, tentulah Tuhan punya maksud yang indah
didalamnya.
Gembala-gembala yang telah
melayani antara lain :
n Ibu Pdt.J Cornelia Land ( Sudah Emiritus )
merupakan perintis utama.
n Pdt.Timotius Sihombing ( sekarang tahun
2009, menjadi ketua wil 3 GpdI – Nganjuk ).
n Pdt.Timotius Mutadji ( sekarang menjadi
Gembala pada GpdI-Keringan – Gondang).
n Pdt.M Jamroni ( sekarang menjadi gembala
GpdI- di daerah Blitar ).
n Pdt.Paulus Saimun ( sekarang gembala
GpdI-Bagorwetan-Sukomoro ).
n Sdra.Bonar ( sekarang berjemaat di GpdI-
Sukomoro ).
n Pdt. Nuke Patiasina ( sekarang gembala
GSJA – di daerah Surabaya ).
n Sdra. Nussi dari daerah NTT.
n Sdra. Ratno ( sekarang berjemaat di GpdI –
Yosudarso Nganjuk ).
n Almh Pdt.Yoab Imanuel dari Nganjuk.
n Pdt.Sulung Widi Sasmita (melayani mulai 1
Mei 1998 sampai saat ini tahun 2009 ).
Demikian yang penulis bisa sampaikan, barangkali kalau kurang dalam
menyebutkan para pelayan, nama-nama atau titel yang tidak tertulis, mohon bisa
di maafkan dan menjadikan maklum adanya, Tuhan Yesus memberkati.
BAB III
PERANAN GEREJA PANTEKOSTA di
INDONESIA
JEMAAT ”ANUGRAH” DENGAN LINGKUNGAN SEKITARNYA
Peranan gereja sangatlah
penting pada lingkungan sekitarnya untuk benar-benar menjadi terang dunia itu
tidak hanya menjadi selogan saja, tetapi harus mewujudkan pada komonitas di sekitar dan dari situ akan
muncul satu bukti dari keberadaan gereja yang menjadi terang yang sebenarnya.
3.1 Pengaruh Gereja ”Anugrah” Gondang terhadap
lingkungan yang ada.
Oleh kasih dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus Yang Maha
Kuasa dan Maha Dasyat gereja ”Anugrah” tetap eksis pada bidang pelayanan yaitu
terus mau maju untuk melaksanakan Amanat Agung Tuhan kita Yesus Kristus,
memenangkan jiwa-jiwa buat DIA, sekalipun banyak tantangan yang harus dihadapi
dan tidak ringan untuk dipikul itulah kenyataan itu.
Pada sekitarnya tahun 90-an, karena kondisi masyarakat
pada saat itu di lingkungan desa Gondangkulon sangat kurang baik, tepat
bersebelahan dengan gedung gereja yang ada sekarang, ada bangunan rumah
penduduk yang dipergunakan sebagai semacam tempat persewaan kamar untuk berbuat
”mesum” (maaf) atau semacam komplek ”prostitusi”, keadaan ini sangatlah
mengganggu keberadaan gereja dan masyarakat sekitarnya, namun keberadaan tempat
itu tidak pernah jadi perhatian aparat desa setempat, bahkan seakan kebal hokum,
karena ada semacam beking dibalik kegiatan asusila tersebut oleh aparat
tertentu dan bahkan boleh dikata semakin berkembang, hamper setiap malam
disekitar tempat itu ada kegiatan minum mabuk, dan pekerjaan yang meresahkan
lingkungan disekitsrnya, perbuatan meresahkan ini terus berlarut-larut dan
sangat mengawatirkan masa depan anak-anak di sekitar itu, sehingga sangat perlu
gereja bergimul untuk menuntaskan hal tersebut dengan doa dan juga disertai
puasa sebagaimana Alkitab katakana, dengan pergumulan yang tidak berkeputusan
itulah Tuhan Yesus menjawab doa-doa umat-Nya yang dinaikan sungguh-sungguh,
satu waktu keluarga yang mempunyai rumah sewaan tepatnya menantunya, ini
mengalami musibah kecelakaan, yaitu saat menantunya ini mengendarai truk
menabrak dua mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi suasta di Surabaya yang
saat itu dalam rangka “KKN” atau kuliah kerja lapangan di salah satu desa di
Kec.Gondang dan sampai meninggal dunia kedua-duanya dan harus membayar denda
yang cukup besar pada polisi dan keluarga yang meninggal tersebut, sehingga
rumah mertua nyalah yang dipergunakan tempat “mesum” tersebut harus dijual
kepada orang lain, …Amin Tuhan Yesus menjawab doa orang benar, kalau di doakan
dengan kesungguhan hati.
Dan saat ini lingkungan tersebut telah menjadi baik dan
rumah yang selamaini dipakai untuk persewaan tidak baik tersebut, telah
dirobohkan oleh pemilik yang baru karena telah rapuk dimakan usia, dan tanah
yang dipergunakan sekarang di jadikan ladang untuk pohon pisang, kiranya
kemenangan gereja Tuhan akan mengubah segala yang tidak mungkin menjadai sangat
mungkin dan menjadi kenyataan yang digenapkan oleh Tuhan bagi umat-Nya di akhir
zaman.
Selain kesaksian diatas gereja, telah mampu mengubah
kondisi secara perlahan atas keadaan ekonomi, Budaya, tata lingkungan yang
baik, dari keadaan yang kumuh dalam pola kehidupan yang bersih dan baik, hal
ini diakibatkan umat jemaat yang datang berbakti setiap jam-jam ibadah, dari
penampilan umat Tuhan menjadi contoh orang sekitarnya, kiranya dampak ini terus
berlanjut pada jiwa-jiwa masyarakat yang bertobat dan menjadi percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus.
3.2 Peran aktif gereja pada pemerintahan setempat.
Peran GpdI ”ANUGRAH” Gondang
dengan pemerintahan Kabupaten Nganjuk, dinyatakan dengan terlibatnya secara
langsung gembala jemaat menjadi wakil dari beberapa hamba tuhan di Kecamatan
Gondang yang mewakili pada tingkat karesidenan Kediri, sebagai pemuka agama
kristen Pantekosta, juga keterlibatan gembala jemaat pada bidang kegiatan yang
lain-lain seperti :
-
Musyawarah/dialog
intern dan antar umat beragama, ulama/pemimpin
Agama se pembantu Gubernur
wilayah III Kediri, pada tgl 23 sampai 26 Juli 2000, di hotel Safari Indah
kediri. Dengan bersertifikat no: 451/2638/031/2000.
-
S.K
Gubernur Jawa Timur no : 188/236/SK/013/2007, yang memberikan wewenang
sebagai juru nikah kristen di Wil.Kab, Nganjuk.
-
Surat
keputusan Kepala Sekolah Umum negeri 1 Gondang kabupaten Nganjuk kantor wilayah
Depdiknas Propinsi jawa Timur no: 800/003/426.406/212/1998. Terlibat
langsung sebagai guru agama Kristen pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Godang.
Selain keterlibatan secara
perorangan dari gembala jemaat, gereja GpdI Anugrah Gondang beserta beberapa
sidang jemaat di sekitarnya menjalin kerja sama dengan Muspika Kecamatan
Gondang dan Puskesmas juga pihak ansor Gondang di fasilitasi oleh satu yayasan
sosial pada bulan Desember 2004, mengadakan pengobatab gratis di gedung KPN
Kec. Gondang dan mendapat antusias warga masyarakat dengan baik.
Inilah bentuk-bentuk peranan
aktif gereja GpdI-Anugrah Gondang kepada pemerintah yang berwenang dan
masyarakat luas pada umumnya juga sekaligus kepada antar umat beragama, ini
membuktikan bahwa gereja tidak melayani hanya umat Kristiani, orang-orang
seiman saja tetapi sebagaimana Yesus datang kedunia ini bukan hanya untuk orang
percaya saja tetapi bagi seluruh umat manusia yang mau percaya kepada-Nya.
BAB IV
P E
N U T U P
4.1 Kesimpulan.
Oleh hikmat dari Roh Kudus, yang menjadi motifator
penulis dalam penulisan Sejarah Gereja
Patekosta di Indonesia Jemaat ”ANUGRAH” Gondang-Nganjuk. Yang sekalipun di
bawah standard penulisan yang benar, bagi satu karya tulis profesional, namun
paling tidak telah berusaha menyajikan satu bentuk kenyataan yang dialami satu
gereja Tuhan dalam kiprahnya sebagai bagian tubuh Tuhan Yesus Kristus di muka
bumi ini untuk memasyurkan pekerjaan-Nya.
Pada kesimpulannya adalah, bahwa yang perlu kita
pegang teguh dalam mengarungi bahtera kehidupan pelayanan di dunia ini ialah,
penulis mengharapkan tetap dekat dengan yang empunya mandat pelayanan yaitu
Tuhan Yesus Kristus, dan Roh kudus yang akan terus menjadi penopang yang paling
utama dalam kehidupan pelayanan kita semua.
Sekaligus tidak boleh dilupakan manakala Tuhan
Yesus Kristus ijinkan kita berhasil
dalam pelayanan, kita harus kembalikan kepada-Nya karena Daialah yang
memiliki hak penuh untuk dimuliakan (Roma 11:36).
D A
F T A R P U S T A K A
n Dinas Pendidikan dan Olahraga Nasional (DIKPORA) Kabupaten Nganjuk,
Lembar SK Tahunan, SMA Negeri 1, Gondang-Nganjuk Jawa Timur, 1998.
n Sumarjana, Ahmad, Surat
Keputusan GTT, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gondang, 1998.
n Soetejo, SK GTT, SMAN 1 Gondang, 2005.
n Gubernur Propinsi Jawa Timur, SK Petugas PP3 (Pembantu Pencatat
Pernikahan, Departemen Agama Prop Jatim, 1999.
n Wakil Gubernur Jatim ur.Sosial, Surat Tanda Peserta Seminar, Muspida
Prop Jawa Timur, Kediri,
2000.
n Bimas Kristen Jawa Timur Departemen Agama, SK Melaksanakan Ibadah, Surabaya, 1976.
n Fauzi Arif, Drs,Sekertaris Camat Gondang,Statistik Kecamatan
Gondang, Nganjuk, 2000, hal….